Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, January 13, 2009

Mitos dibalik oktan

Pemerintah berencana membatasi distribusi bensin Premium oktan 88dengan bensin beroktan 90 yang harganya lebih mahal sebagai langkahmencabut subsidi bahan bakar minyak. Terlepas dari rencana itu, apasebenarnya perbedaan Premium oktan 88 dengan bensin beroktan diatasnya? Mobil-mobil yang diproduksi tahun 1990-an ke atasmensyaratkan penggunaan bensin dengan bilangan oktan 90 ke atas. DiIndonesia, ada dua jenis bensin beroktan 90, yaitu bensin oktan 92 danoktan 95.Bensin oktan 92 dikenal dengan nama Pertamax (produksi Pertamina),Super (produksi Shell), dan Primax (produksi Petronas). Sedangkanbensin oktan 95 biasa disebut Pertamax Plus (Pertamina), Super Extra(Shell), dan Primax95 (Petronas).
Adapun bensin Premium yang dipakaisebagian besar penggunakendaraan bermotor di Indonesia adalah bensin dengan kadar oktan 88.Oktan adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yangbisa diberikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar secara spontan.Di dalam mesin, campuran bensin dan udara (berbentuk gas) bisaterbakar sendiri secara spontan sebelum terkena percikan api daribusi. "Jadi, semakin tinggi angka oktannya, semakin lama bensin ituterbakar spontan," kata Kepala Program Studi Teknik OtomotifPoliteknik Manufaktur Astra Jakarta Hutabarat.Pembakaran spontan ini menimbulkan ketukan di dalam mesin yang biasadisebut gejala ngelitik atau knocking. Pembakaran spontan ini sebisamungkin dihindari dengan angka oktan yang tinggi.Sesuai ketentuanKetika harga Pertamax semakin tinggi, banyak orang lalu beralih kePremium padahal mobil yang digunakan memiliki spesifikasi bensinberoktan tinggi. Menurut Hutabarat, pemakaian bensin yang kadaroktannya tidak sesuai akan menyebabkan mesin menjadi ngelitik.
Ngelitik terjadi karena bensin lebih cepat terbakar secara spontansehingga tenaga untuk menggerakkan mesin serta beban kendaraan lebihkecil dari yang dibutuhkan. Sistem pemeringkatan oktan (octane rating)adalah ukuran seberapa besar suatu jenis bensin bisa mencegahterjadinya ngelitik pada mesin.Menurut Dikwan Irawan, mekanik berpengalaman dan pemilik bengkelDitech Injection di Bandung, Jawa Barat, para pengguna mobil hendaknyaselalu menggunakan oktan yang telah direkomendasikan pabrik. "Biasanyaangka oktan rekomendasi pabrik ini dicantumkan dalam buku manualmaupun di dekat tutup tangki bensin mobil," paparnya.
Berkaitan dengan rencana pemerintah untuk mendorong pengguna mobilpribadi memakai Premium oktan 90, Sekretaris Jenderal GabunganIndustri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Freddy Sutrisnomengatakan, rata-rata mobil keluaran terbaru memang sudah mensyaratkanpemakaian bensin beroktan tinggi. "Dianjurkan untuk selalu mematuhipersyaratan oktan yangdiberikan pabrik.
Kalau tidak bisa berisikomembatalkan garansi," ungkap Freddy.Mohammad Arief Adrianto, Redaktur Pelaksana Majalah Otomotif,menambahkan, pemakaian bensin oktan di atas 90 memang bisa menambahtenaga. Tetapi, itu hanya berlaku pada mobil-mobil yang memangmemiliki spesifikasi bahan bakar oktan tinggi. Untuk mobil yang dibuattahun 1980-an, pemakaian Premium saja sudah cukup karena tidak akanmenambah performa mobil.Kadar oktan dalam bensin juga sering dikait-kaitkan dengan soal ramahlingkungan. Menurut Dikwan, faktor ramah lingkungan pada bensinditentukan oleh ada tidaknya kandungan timbal (tetraethyl lead/TEL)dalam bensin. Saat ini, semua produk bensin oktan di atas 90 sudahtidak mengandung timbal. Bahkan di Jabodetabek dan Jawa Barat, Premiumyang dijual di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) tidak lagi mengandung timbal.Bensin beroktan tinggi pada mobil yang memiliki spesifikasi oktan diatas 90 membuat konsumsi bahan bakar lebih irit. Ini disebabkan bensinlebih lama terbakar sehingga mesin bisa efisien. "Dengan sedikit bahanbakar, bisa menghasilkan tenaga yang banyak," kata Arief.
Takwa Suryo Swasono, mekanik andalan dari bengkel Garden Speed diCilandak, Jakarta Selatan, menambahkan, pemakaian bensin oktan tinggiyang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin mobil hanya akanmenyebabkan pemborosan. "Mobil kondisi standar yang diisi bahan bakarmobil balap beroktan 115, misalnya, justru akan turun tenaganya,"ungkap Takwa.
Pengukuran oktanPengukuran angka oktan dilakukan dengan membandingkan kemampuanmencegah ngelitik antara suatu jenis bensin dengan campuran kimiaantara senyawa isooktan dan n-heptan. Bensin beroktan 88, misalnya,berarti memiliki kemampuan mencegah ngelitik sama dengan campuran yangterdiri atas 88 persen isooktan dan 12 persen n-heptane.
Ada dua kategori angka oktan ini, yakni RON (research octane number)dan MON (motor octane number). RON diperoleh dari simulasi kinerjabahan bakar saat mesin dioperasikan dalam kondisi standar, sementaraMON menunjukkan kinerja bahan bakar saat mesin dioperasikan dalamkondisi lebih berat.
Angka oktan MON bisa 10 poin lebih rendahdibandingkan angka oktan RON. Angka oktan yang kita lihat di belakangnama produk bensin di SPBU adalah RON. Pengecualian di pasar AmerikaSerikat, angka yang tertera di SPBU adalah nilai rata-rata dari RONdan MON, sehingga lebih rendah dibandingkan oktan yang tertera dinegara-negara lain.

No comments:

Post a Comment